Ketika Domba Garut Menjadi Modis Kala Berjalan di Catwalk
Ketika Domba Garut Menjadi Modis Kala Berjalan di Catwalk
Akhir pekan lalu, ratusan domba dari 16 kabupaten kota di Jabar berkumpul di Kabupaten Garut. Bukan untuk adu domba, melainkan untuk mengikuti even yang agak nyeleneh dari kebiasaan domba Garut, yakni domba cat-walk (DCW).
Untuk Tahun 2015, even DCW sudah yang ke-7 kalinya digelar dan digelar di kawasan Situ Bagendit, Kecamatan Banyuresmi. Hasilnya cukup bagus, even ini menjadi agenda wisata baru bagi Kabupaten Garut. Apalagi kegiatan ini untuk memeriahkan Hari jadi Kabupaten Garut (HJG) yang ke 202.
Domba-domba yang biasanya "diadukeun", berbaris rapih di area samping panggung utama. Pagi itu, domba-domba yang biasanya gagah terlihat lebih "anggun dan cantik" dengan pakaian modis. Bahkan oleh pemiliknya sendiri domba-domba tersebut diperlakukan istimewa.
Beberapa domba segaja tubuhnya terbukus kain, pakai legging, kerudung, memakai ikat kepala dan kacamata. Bahkan, agar terlihat mengkilat, tanduk domba pun diberi minyak. Hebatnya, selama perlombaan berlangsung, tak terdengar satupun suara kambing yang mengembik hingga menjelang acara berakhir pada sore harinya.
Dalam even DCW ini, yang dinilai oleh panitia adalah penampilan dan kondisi kesehatan domba. Saat tampil di atas catwalk dan berjalan di atas karpet merah, para pemilik yang menggiring dombanya ikut menari mengikuti alunan gamelan. Tak ketinggalan, umbrela girl yang biasa terlihat di arena balap, turut mengiringi sebagai pemanis.
Melalui proses penilaian yang cukup panjang dan rumi, akhirnya domba Si Super milik Lili Suherli asal Kecamatan Kadungora meraih juara pertama.
"Saya bangga, domba milik saya jadi juara. Usianya baru dua tahun dan sudah ada yang nawar Rp 50 juta. Tapi kalau sudah jadi juara ini harganya bisa naik lagi," kata Lili.
Sedangkan juara ke dua Si Pandu, domba asal Cilawu, dan ke-3 Anggle, domba asal Kabupaten Tasikmalaya. Selain mendapatkan uang pembinaan juga para juara menerima patung Domba.
Bupati Garut, Rudy Gunawan memberikan apresiasi atas kegiatan Domba Catwalk (DCW) ini. Menurut Bupati, kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang luar biasa, dimana domba-domba unggulan dari berbagai daerah dikumpulkan dan bergaya di atas catwalk.
"Even Domba Catwalk yang tergolong unik itu akan menjadi aset pariwisata khas Garut yang harus dilestarikan dan dikembangkan," katanya.
Bahkan Bupati pun menyebutkan, digekarnya DCW di di Situ Bagendit bisa menjadi magnet dalam meningkatkan popularitas situ Bagendit itu sendiri. Bupati berharap, DCW tak hanya dilaksanakan di Garut saja melainkan di Kabupaten/Kota lainnya di Jawa Barat. Karena Domba asal Garut kini sudah menyebar ke seluruh Indonesia.
“Kami tentunya akan mensertifikatkan bahwa domba Garut merupakan domba unggulan asli Kabupaten Garut. Dalam konteks pengembangan pariwisata kami ingin menjadikan pionir melalui kekhasan. Dan kegiatan ini pun harus selaras dengan program pemerintah melalui Dinas Peternakan, Perikanan dan Kalautan Garut," kata Rudy.
0 komentar:
Post a Comment